Kumpulan Puisi

Aku Ingin
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu.

aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Museum Masa Kecil
Akhirnya museum itu dibuka kemarin. Tak banyak yang
datang, alamatnya agak susah dicari: Hujan, Gelas Susu Ke-3,
satu belokan sebelum pagi. Di dalamnya dideretkan yang
hilang dan yang ditemukan dari masa kecil.
Bertamu ke Kuburan Ayah
Aku bertamu ke kuburan ayah.
Memohon doa restu.

“Kemarin kemiskinan datang ke
rumah,”
kataku.

“Ia melamar ibu.”
Usap Matamu dan Ciumlah Dingin Pagi
usap matamu dan ciumlah dingin pagi
yang telah menghidupkanmu berulangkali
setelah kau mati
di ranjang tidur yang menyimpan
kemalangan
di Ampenan, apalagi yang kaucari?
di Ampenan, apalagi yang kaucari?
kota tua yang hangus oleh sepi
kali kecil menjalar di tengah mimpi
di mana masa kecil mengalir tak henti
ingatkah kau tekstur-tekstur kuno
rumah es di ujung gang
ingatkah kau gudang kusam
aroma tajam dari puskesmas seberang?

di Ampenan hanya gedung-gedung tua
bertahan dalam kemurungan
hanya angin yang resah
mondar-mandir dengan kaki patah
dan di simpang lima itu
akan kau temui kembali
riwayat keluarga
yang terus menggelepar
di ingatanmu.
Logo Sasak Logo Samawa Logo Mbojo