Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Prosedur dengan Menggunakan Media Gambar oleh Siswa Kelas 7 SMP Negeri 1 Karimun

Abstrak

Keterampilan menulis teks prosedur sangat esensial bagi siswa SMP. Namun, dalam menulis teks prosedur tersebut peserta didik cenderung mengalami kesulitan. Tujuan studi ini adalah untuk meneliti pemanfaatan gambar untuk menumbuhkan kreativitas siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Karimun dalam menyusun dan menciptakan teks prosedur yang benar.   Eksperimen dilakukan dengan dua kelas sebagai subjek. Subjek pertama memanfaatkan media gambar pada salah satu kelas, kemudian kelas lainnya menerapkan metode konvensional. Berdasarkan data penelitian yang dilakukan, terdapat peningkatan yang signifikan pada siswa yang memanfaatkan gambar sebagai media pembelajaran. Peningkatan tersebut dapat berupa pemahaman langkah-langkah maupun penggunaan kata-kata yang sesuai. Dengan demikian, media gambar dapat menjadi alat bantu bagi siswa dalam meningkatkan kreativitas menulis teks prosedur.

Kata-kata kunci: kemahiran menulis, teks prosedur, siswa SMP, pembelajaran, media gambar

 

Abstract

Procedural text writing skills are very essential for junior high school students. However, in writing procedural texts, students tend to experience difficulties. The aim of this study is to examine the use of images to foster creativity in 7th grade students of SMPN 1 Karimun in compiling and creating correct procedural texts. The experiment was carried out with two classes as subjects. The first subject used image media in one class, then the other class was carried out using conventional methods. Based on research data conducted, there are some significant improvement in students who use images as a learning medium. This improvement include the understanding of steps and the using of appropriate words. Thus, image media can be a tool for students to increase creativity in writing procedural texts.

Key words: writing ability, procedure texts, junior high school students, learning, visual media

 

Pendahuluan

Kemampuan dalam menulis teks prosedur wajib dikuasai oleh siswa SMP. Hal ini karena menulis teks merupakan salah satu keterampilan bahasa yang esensial. Adapun definisi teks prosedur adalah teks atau wacana yang memiliki tujuan memberi prosedur atau tahap-tahap guna melakukan atau membuat sesuatu. Selain itu,  teks prosedur juga disebut sebagai metode atau langkah-langkah yang mengajarkan pembaca cara memakai sesuatu sesuai dengan urutan yang tepat. Untuk dapat memberi instruksi atau arahan secara jelas dan terstruktur, peserta didik diharapkan mahir dalam menyusun teks prosedur.

Namun, berdasarkan pengamatan awal dan data di kelas 7 SMP Negeri 1 Karimun, didapatkan fakta bahwa keterampilan siswa dalam menulis teks prosedur sangat kurang dan perlu dilatih lebih lanjut. Siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Karimun belum memadai dari segi menulis dan menyusun teks prosedur yang tepat. Siswa menghadapi tantangan dalam merangkai urutan langkah-langkah, menggunakan kalimat perintah secara benar, serta memilih kosakata yang tepat. Beberapa faktor dapat menjadi penyebabnya, seperti minimnya variasi dalam media pembelajaran yang diterapkan oleh guru.

Akibatnya, dibutuhkan suatu usaha untuk melatih kemahiran peserta didik dalam menulis teks prosedur di sekolah SMP Negeri 1 Karimun. Adapun strategi yang dilakukan untuk melatih keterampilan menyusun teks prosedur kepada peserta didik SMP Negeri 1 Karimun ini dengan menerapkan penggunaan media gambar atau visual gambar sebagai patokan membuat teks prosedur tersebut. Penggunaan gambar diharapkan dapat mendukung siswa dalam memvisualisasikan tahapan teks prosedur sehingga peserta didik mampu menyusun teks dengan lebih teratur dan sistematis.

Tulisan ini akan menjabarkan hasil studi dalam melatih dan menumbuhkan kreativitas menulis teks prosedur melalui pemanfaatan visual gambar pada murid kelas 7 SMP Negeri 1 Karimun. Penulis berharap, penelitian ini dapat membuat peserta didik mengalami perkembangan dalam pembelajaran sehingga tercipta mutu pembelajaran bahasa Indonesia yang lebih baik, terutama pada peningkatan kemahiran penulisan teks prosedur.

 

Metode Penelitian

Adapun  pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen merupakan pendekatan dan metode penelitian yang digunakan penulis untuk meneliti masalah. Sugiyono (2018:14) mengemukakan pendapatnya bahwa penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang sedang digunakan sekarang  adalah penelitian yang berdasar pada filsafat positivisme. Populasi atau sampel merupakan fokus penelitian kuantitatif saat ini dengan peneliti telah menentukan sampel dan populasi serta memilih sampel bebas berdasarkan data yang terkumpul. Penelitian ini juga dikembangkan melalui penggunaan instrumen, yakni analisis data bersifat statis. Adapun dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah sebagain kecil peserta didik kelas 7 di SMP Negeri 1 Karimun. Populasi tersebut diteliti dengan menggunakan 2 metode pertemuan. Pada pertemuan pertama, dilakukan penjabaran materi dengan menerapkan metode kovensional/ metode ceramah.  Djamarah (1996), menjabarkan strategi pembelajaran konvensional adalah strategi pembelajaran tradisional yang juga disebut sebagai metode pembelajaran melalui ceramah. Hal ini dilakukan karena penerapan pembelajaran melalui ceramah sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses pembelajaran sudah sejak zaman dulu digunakan. Metode konvensional umumnya cenderung fokus pada ceramah yang diikuti dengan penjabaran, pembagian tugas, dan latihan. Metode seperti ini sering kali digunakan dalam pembelajaran sejarah. Selanjutnya, pertemuan pada minggu ke-2 dilakukan dengan menerapkan kelas eksperimen metode discovery learning/metode diskusi. Metode pembelajaran ini memiliki banyak manfaat dalam pembelajaran di sekolah. Marzano (2014:288) mengemukakan beberapa manfaat atau kekuatan dari discovery learning sebagai berikut:

  • Meningkatkansikap inquiry dalam pembelajaran;
  • Mudah diingat dan bertahan lama;
  • Mudah dalam pembelajaran antar guru dan siswa karena efek transfer ilmu yang lebih baik;
  • Meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan penalaran kognitif ;
  • Meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving).

Metode ini dilakukan dengan membentuk beberapa kelompok pembelajaran dan memberi penjelasan dan media gambar dalam pembelajaran menyusun teks prosedur. Teknik mengumpulkan data dilakukan dengan tes menulis sebelum dan sesudah penerapan penelitian. Kedua tes tersebut dilakukan sebagai alat perbandingan hasil menguji penelitian. Kedua kelompok data dapat dianalisis secara signifikan. Metode penelitian menggunakan elemen menulis dengan tujuan melatih kemampuan peserta didik dalam menulis dan mahir menggunakan bahasa tulis sebagai alat dan media mengekspresikan diri secara terampil dan teratur. Adapun keterampilan cenderung identik dengan pola pikir dan kemahiran dalam mengemukakan bentuk tertulis memerhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut. (1) keterampilan memilih kalimat dengan jelas, efektif, dan efisien; (2) keterampilan menyusun sebuah ide pilihannya secara signifikan; (3) keterampilan menggunakan bahasa sesuai dengan struktural kebahagiaan yang sesuai dengan kaidahnya; (4) kemahiran penggunaan pilihan kata atau gaya bahasa dan kosakata yang menghasilkan nada atau makna terkait apa yang akan ditulis.

 

Hasil dan Pembahasan

Adapun hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa peserta didik yang belajar dengan menggunakan media gambar memperoleh peningkatan yang signifikan dalam keterampilan menyusun teks prosedur yang efektif. Keterampilan siswa di kelas eksperimen (pertemuan 2) mengalami peningkatan lebih besar jika dibanding dengan kelas kontrol (pertemuan 1) pada saat dilakukannya eksperimen atau penelitian ini. Tabel di bawah ini menunjukkan perbandingan sebelum dan sesudah perlakuan. 

Tabel 1. Perbandingan Pertemuan 1 dan 2

No.

Kode

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Cukup

Baik

Amat Baik

Cukup

Baik

Amat Baik

1

AR. S

C

 

 

 

B

 

2

AE. S

C

 

 

 

B

 

3

AS. A

C

 

 

 

B

 

4

AN. S

 

B

 

 

B

 

5

AA

 

B

 

 

B

 

6

AS

 

B

 

 

B

 

7

DJ. A

 

B

 

 

B

 

8

DA

 

B

 

 

 

A

9

FS

 

B

 

 

 

A

10

FA. P

 

B

 

 

 

A

11

FA

 

B

 

 

 

A

12

FP

 

B

 

 

 

A

13

GD. P

 

 

A

 

 

A

14

KJ. A

 

B

 

 

B

 

15

MR. F

 

 

A

 

 

A

16

ML. K

 

B

 

 

 

A

17

MA. J

 

B

 

 

 

A

18

MA. A

 

B

 

 

B

 

19

MA

 

B

 

 

B

 

20

MD

C

 

 

 

B

 

21

MK

C

 

 

 

B

 

22

MR. AG

 

B

 

 

B

 

23

IP. F

 

B

 

 

B

 

24

NR

 

B

 

 

 

A

25

NI. G

 

B

 

 

 

A

26

PN. A

 

B

 

 

B

 

27

RR. S

 

B

 

 

B

 

28

RO

 

B

 

 

B

 

29

SD

 

B

 

 

 

A

30

SD

C

 

 

 

B

 

31

SM. S

 

B

 

 

B

 

32

SA. H

 

B

 

 

B

 

33

ZP. S

 

B

 

 

 

A

 

Analisis ini menunjukkan bahwa media gambar membantu siswa memvisualisasikan langkah-langkah dalam teks prosedur sehingga mereka dapat menyusun tulisan yang lebih terstruktur. Selain itu, siswa di kelas eksperimen menunjukkan peningkatan motivasi dalam pembelajaran menulis sehingga menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif.

Pada pertemuan 1 (kelas kontrol) siswa AR.S, AE.S, AS.A, MD, MK, dan SD belum menunjukkan peningkatan dalam pembelajarann, sedangkan siswa GD.P,MR.F, sudah sangat terlihat kemampuan dan peningkatan pemahamannya. Siswa yang mendapat poin Baik adalah siswa yang sudah dapat memahami, meski belum sepenuhnya.

Tabel 2. Jenis Peningkatan yang Dicapai

Jenis peningkatan yang akan dicapai

Sangat baik

Baik

Pemahaman siswa terhadapat materi yang telah disampaikan

 

          

Penggunaan media belajar dengan metode Discovery Learning dan pembelajaran yang lebih efektif .

          

 

Siswa dapat menentukan dan menuliskan hasil yang telah dibuat lalu mempresentasikan kedepan kelas .

          

 

       

Kesimpulan

Penelitian di SMP Negeri 1 Karimun menemukan bahwa pemanfaatan media gambar efektif dalam pembelajaran menulis teks prosedur. Media gambar pada siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Karimun memberi dampak positif dalam membantu siswa memahami langkah-langkah penulisan dan meningkatkan motivasi dan kreativitas dalam menulis teks prosedur. Terlihat pada tabel 1, perbandingan antara pertemuan 1 dan 2, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen, beberapa siswa menunjukkan peningkatan pemahaman. Siswa juga dapat menetukan dan menulis teks prosedur dengan teratur dan efektif.

 

Daftar Pustaka

BAB III METODE PENELITIAN- Repoitory STEI http://repository.stei.ac.id/9248/4/BAB III.pdf

BAB II LANDASAN TEORI Eprints UNY

https://eprints.uny.ac.id/67683/4/4. Bab II.pdf

Laporan PKP Anggi Angreani – Scribd

https://id.scribd.com/document/658823532/Laporan-PKP-Anggi-Anggraeni