Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca Siswa Kelas VII SMP Negeri 50 Batam pada Teks Deskripsi Tempat Wisata
Abstrak
Penelitian ini difokuskan pada siswa kelas VII dan guru bahasa Indonesia mereka di SMP Negeri 50 Batam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis kesalahan yang terkait dengan penggunaan huruf kapital dan tanda baca dalam teks deskriptif yang ditulis oleh mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif. Wawancara, dokumentasi, dan observasi digunakan. Sebagai perbandingan, kesalahan tanda baca paling sering terjadi pada titik dan koma dalam teks deskriptif objek wisata; kesalahan huruf kapital terutama terjadi pada nama tempat dan di awal kalimat. Lingkungan belajar yang sangat buruk adalah penyebab utama yang ditemukan.
Kata kunci: teks deskripsi; huruf kapital; tanda baca
Abstract
This research is focused on grade VII students and their Indonesian language teacher at SMP Negeri 50 Batam. The purpose of this study is to identify the types of errors related to the use of capital letters and punctuation in descriptive texts written by them. This research used a qualitative case study approach. Interview, documentation, and observation were used. In comparison, punctuation errors are most common in periods and commas in descriptive texts of tourist attractions; capitalization errors mainly occur in place names and at the beginning of sentences. A very poor learning environment was the main cause found.
Keywords: descriptive text; capital letters; punctuation
Pendahuluan
Manusia pada hakikatnya terlibat dalam komunikasi, dengan mengandalkan bahasa sebagai alat utama kita. Ini mencakup tidak hanya bahasa nasional, bahasa Indonesia, tetapi juga berbagai bahasa daerah. Dalam bidang pendidikan, terdapat mata pelajaran khusus bahasa Indonesia, yang dirancang untuk membekali siswa dengan keterampilan untuk menggunakan bahasa Indonesia secara akurat dan tepat. Ini termasuk menguasai penggunaan huruf kapital, tanda baca, konjungsi, kata imbuhan, dan banyak lagi. Dalam kurikulum bahasa Indonesia, siswa terlibat dalam empat keterampilan bahasa utama: mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Dengan berfokus pada keempat bidang ini, tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua penutur bahasa Indonesia dapat mengembangkan keterampilan berbahasa yang efektif.
Kemahiran berbahasa merupakan faktor penting yang berkontribusi terhadap keberhasilan pendidikan. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia juga mencakup peningkatan kemampuan siswa dalam mengartikulasikan pikiran, gagasan, dan pendapat sesuai dengan peraturan bahasa yang tepat. Menulis, sebagaimana dikemukakan oleh Kuswandari (2018), kemampuan berbahasa yang cukup menantang, karena kemampuan ini melibatkan penerjemahan gagasan dan inti pikiran ke dalam format tertulis. Meskipun demikian, masih banyak kesalahan yang terjadi dalam praktik, terutama yang berkaitan dengan keterampilan menulis. Banyak peserta didik yang masih kesusahan pada penulisan bahasa, terutama yang berkaitan dengan huruf kapital dan tanda baca. Keterampilan menulis umumnya digunakan oleh siswa adalah menyusun teks deskriptif.
Hasil wawancara dengan salah satu guru bahasa Indonesia ditemukan bahwa permasalahan yang sering ditemui oleh guru saat menulis teks deskripsi adalah penulisan huruf kapital dan tanda baca yang belum benar. Peserta didik masih kesulitan dalam penulisan huruf kapital pada bagian nama orang, juga nama tempat, serta dalam tanda baca peserta didik sulit dalam meletakkan posisi koma (,). Menurut beliau, adanya kesalahan tersebut dikarenakan faktor kurangnya referensi belajar peserta didik, serta lingkungan belajar yang tidak mendukung.
Penggunaan huruf kapital dan tanda baca yang tepat harus diperjelas kembali kepada peserta didik. Apabila ada faktor penghambat lain, maka guru tidak akan pernah tahu kesulitan siswa dalam penulisan huruf kapital dan tanda baca dalam teks deskripsi. Diperlukan adanya peran guru dalam membantu peserta didik untuk memahami penggunaan huruf kapital dan tanda baca dalam penulisan kalimat. Jika guru telah memahami penyebab yang menghambat peserta didik dalam mengembangkan keterampilan menulis karangan dan pemahaman tentang huruf kapital, maka guru dapat secara bertahap menangani masalah tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti pun merumuskan pokok masalah yang akan dibahas dalam artikel ialah: (1) Seperti apa wujud kesalahan dalam pemakaian huruf kapital serta tanda baca pada teks deskripsi? (2) Apa saja faktor penghambat peserta didik dalam penulisan huruf kapital serta tanda baca pada karangan deskripsi kelas VII SMP N 50 Batam?.
Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian kualitatif untuk (1) Mengidentifikasi bentuk kesalahan penulisan huruf kapital dan tanda baca pada karangan deskriptif siswa kelas VII SMP N 50 Batam, dan (2) Mencari faktor-faktor yang menghambat siswa dalam penulisan huruf kapital dan tanda baca pada karangan tersebut.
Metode Penelitian
Peneliti melakukan penelitian dengan metode pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif studi kasus (case study). Menurut Surachmad (1982) studi kasus merupakan pendekatan yang berfokus pada analisis mendalam dan terperinci terhadap suatu kasus tertentu. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 50 Batam, Kecamatan Sagulung, Kota Batam. Partisipan dalam melakukan penelitian ini ialah guru bahasa Indonesia kelas VII, dan beberapa peserta didik kelas VII. Teknik ini memilih beberapa peserta didik yang mengerti menulis teks deskripsi melalui angket berupa google form, serta wawancara terhadap guru bahasa Indonesia, dan juga dokumen tulisan teks deskripsi peserta didik.
Hasil dan Pembahasan
Bagian ini, peneliti menguraikan temuan dan terlibat dalam diskusi mengenai dokumen atau data yang dianalisis. Analisis ini mencakup enam indikator penilaian: (1) Penulisan huruf kapital yang tidak tepat di awal kalimat, (2) Penulisan huruf kapital yang tidak tepat pada penamaan lokasi, (3) Penulisan huruf kapital pada nama individu, (4) Penulisan huruf kapital untuk hari dan bulan, (5) Penggunaan titik (.) yang tidak tepat, dan (6) Penggunaan koma (,) yang tidak tepat.
Hasil dari penelitian akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Kelas VII A
- Kesalahan huruf kapital terbanyak dengan jumlah kesalahan sebanyak 16. Karangan teks deskripsi yang ditulis oleh inisial STA, ia menulis teks deskripsi tentang Jembatan Barelang. Kesalahan pertama terdapat pada penggunaan huruf kapital dipenulisan judul, seperti: Sejarah Jembatan barelang Zaman soeharto hingga Dikaitkan raja melayu r Seharusnya penulisan judul yang benarialah: Sejarah Jembatan Barelang Zaman Soeharto Hingga Dikaitkan Raja Melayu Riau.
Kemudian kesalahan kedua terdapat pada penulisan huruf kapital di awal kalimat, seperti: asal usul Jembatan Barelang merujuk pada catatan sejarah dari dst. Seharusnya penulisan huruf kapital yang benar ialah: Asal usul Jembatan Barelang merujuk pada catatan sejarah dari dst. Kemudian kesalahan ketiga pada penulisan huruf kapital nama tempat, seperti: Salah satu Jembatan ikonik yang menghubungkan pulau Batam rempang. Seharusnya penulisan yang benar ialah: Salah satu jembatan ikonik menghubungkan Pulau Batam Rempang.
- Kesalahan tanda baca terbanyak 3 kesalahan. Kesalahan pertama pada tandabaca titik, seperti: Penduduk setempat juga menyebutkan dengan nama Jembatan Habibie(,). Seharusnya penulisan yang benar ialah: Penduduk setempat juga menyebutkan dengan nama Jembatan Habibie(.). Kemudian kesalahan kedua terdapat pada penggunaan tanda baca koma, seperti: Pada tahun terakhir proyek pembangunan(.) jembatan itu diresmikan oleh dst. Seharusnya penulisan yang benar ialah: Pada tahun terakhir proyek pembangunan(,) jembatan itu diresmikan oleh dst.
2. Kelas VII B
- Kesalahan penulisan hurufkapital terbanyak dengan jumlah kesalahan sebanyak 7 kesalahan. Karangan teks deskripsi yang ditulis oleh inisial W tentang Liburan Ke Pulai Putri. Kesalahan pertama terdapat pada penggunaan penulisan huruf kapital pada judul teks, seperti: Liburan ke pulau p Seharusnya penulisan yang benar ialah: Liburan ke Pulau Putri.
Kemudian kesalahan kedua terdapat pada penggunaan nama tempat, seperti: kelurahan sambau. Seharusnya penulisan yang benar ialah: Kelurahan Sambau. Kemudian kesalahan ketiga terdapat pada penggunaan huruf kapital diawal kalimat, seperti: untuk menyebrang ke pulau putri kami sekeluarga harus naik pompong. Seharusnya penulisan yang benar ialah: Untuk menyebrang ke Pulau Putri kami sekeluarga harus naik pompong.
- Kesalahan penggunaan tanda baca dengan jumlah kesalahan sebanyak 3 kesalahan.Kesalahan yang utama di penggunaan tanda baca koma, seperti:
…memiliki pemandangan yang sangat indah, airnya bersih, pasir putih yang halus(.) serta ada bagian batu-batu dipinggirnya. Seharusnya penulisan yang benar ialah: …memiliki pemandangan yang sangat indah, airnya bersih, pasir putih yang halus(,) serta ada bagian batu-batu dipinggirnya.
3. Kelas VII C
- Kesalahan penulisan huruf kapital terbanyak dengan jumlah kesalahan sebanyak 10 kesalahan. Karangan teks deskripsi yang ditulis oleh inisial NDU mengenai Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah. Kesalahan penulisan hurufkapital pertama terdapat di penulisan judul, seperti: masjid sultan mahmud riayat s Seharusnya penulisan yang benar ialah Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah.
Kesalahan kedua penulisan huruf kapital dalam nama tempat, seperti: Provinsi
kepulauan riau. Seharusnya penulisan yang benar ialah: Provinsi Kepulauan Riau. Kemudian kesalahan ketiga dalam penulisan nama bulan, seperti: 20 september 2019. Seharusnya penulisan yang benar ialah: 20 September 2019.
- Kesalahan penggunaan dalam tanda baca dengan jumlah kesalahan sebanyak 2 kesalahan. Kesalahan pertama dalam penggunaan tanda baca titik, seperti: dengan masjid agung II(). Seharusnya penggunaan tanda baca yang benar ialah: dengan Masjid Agung II(.).
4. Kelas VII D
- Kesalahan penulisan huruf kapital terbanyak dengan jumlah sebanyak 15 kesalahan. Karangan teks deskripsi yang ditulis oleh inisial CMA mengenai Pantai Kesalahan pertama terdapat pada penulisan judul teks, seperti: Pantai ngobaran. Seharusnya penulisan yang benar ialah: Pantai Ngobaran.
Kemudian kesalahan penulisan kedua terdapat dalam penulisan nama tempat, seperti: Daerah gunung kidul. Seharusnya penulisan yang benar ialah: Daerah Gunung Kidul. Kesalahan penulisan ketiga huruf kapital dalam awal kalimat, seperti: kita perlu. Seharusnya penulisan yang benar ialah: Kita perlu.
- Kesalahan tanda baca sebanyak 3 kesalahan. Kesalahan pertama penggunaan tanda koma, seperti: ke bibir Pantai Ngobaran(.) kita perlu. Seharusnyapenulisan yang benar ialah: ke bibir Pantai Ngobaran(,) kita perlu.
5. Kelas VII E
- Kesalahan penulisan huruf kapital terbanyak dengan jumlah kesalahan sebanyak 10 kesalahan. Karangan teks deskripsi yang ditulis oleh inisial TA mengenai Pantai Halona. Kesalahan pertama dalam penulisan huruf kapital nama tempat, seperti: Pantai halona adalah sebuah tempat wisata dst. Seharusnya penulisan yang benar ialah: Pantai Halona adalah sebuat tempat wisata dst. Kesalahan penulisan huruf kapital kedua terdapat dalam penulisan awal kalimat, seperti: toilet di sana juga sangat luas. Seharusnya penulisan yang benar ialah: Toilet di sana juga sangat luas.
- Kesalahan tanda baca dengan jumlah kesalahan 6, seperti: …sangat luas dan sangat bersih dan pegawai-pegawai di sana dst. Seharusnya penulisan yangbenar ialah: …sangat luas, dan sangat bersih, dan pegawai-pegawai di sana dst.
6. Kelas VII F
- Kesalahan penulisan huruf kapital terbanyak dengan jumlah kesalahan sebanyak 8 kesalahan. Karangan teks deskripsi yang ditulis oleh inisial CVM mengenai Keindahan Jembatan Barelang di Batam. Kesalahan pertama yang terdapatdalam nama tempat, serta awal kalimat, seperti: jembatan barelang adalah salah satu tempat wisata terindah di batam Seharusnya penulisan yang benar ialah: Jembatan Barelang adalah salah satu tempat wisata terindah di Batam dst.
- Kesalahan tanda baca dengan jumlah sebanyak 3 kesalahan. Kesalahan pertama penggunaan tanda baca koma, seperti: …dan kekokohan bangunannya. tetapi juga memberikan atau memperkenalkan budayanya. Seharusnya penulisan yang benar ialah: …dan kekokohan bangunannya, tetapi juga memberikan atau memperkenalkan budayanya.
7. Kelas VII G
- Kesalahan penulisan huruf kapital terbanyak dengan jumlah kesalahan sebanyak 8 kesalahan. Karangan teks deskripsi yang ditulis oleh inisial IJA mengenai Pantai Melayu. Kesalahan penulisan pertama dalam penulisan nama tempat, seperti: pantaim elayu salah satu wisata alam. Seharusnya penulisan yang benar ialah: Pantai Melayu salah satu wisata alam. Kemudian kesalahan kedua terdapat dalam awal kalimat, seperti: setiap pantai kalau udah sore air lautnya makin surut dan tidak ada lagi airnya. Seharusnya penulisan yang benar ialah: Setiap pantai kalau udah sore air lautnya makin surut dan tidak ada lagi airnya.
- Kesalahan penggunaan tanda baca dengan jumlah 12 kesalahan. Kesalahan paling sering dijumpai ialah tanda baca titik, seperti: Pantai melayu terletak di Jembatan 4 Barelang Batam(). Seharusnya penulisan yang benar disetiap akhir kalimat diletakkan tanda baca titik(.).
Wawancara yang saya lakukan dengan berbagai siswa berfungsi sebagai sampel penelitian, menghasilkan hasil yang mendalam. Seorang siswa, yang diidentifikasi dengan inisial TA dari kelas VII E, menyebutkan bahwa ia telah diajari tentang teks deskriptif, serta aturan penggunaan huruf kapital dan tanda baca oleh gurunya. Namun, ia menyatakan tantangan dalam menulis huruf kapital dengan benar untuk nama individu dan lokasi. Ia juga mencatat bahwa ia sering lupa menggunakan titik dan koma.
Menurut temuan wawancara, beberapa faktor berkontribusi terhadap kesulitan mereka dengan huruf kapital dan tanda baca, salah satunya adalah dampak dari lingkungan belajar mereka. Kurangnya penekanan pada penggunaan yang tepat di lingkungan mereka sering membuat mereka mengabaikan huruf kapital dan tanda baca, terutama dalam konteks seperti pesan media sosial, di mana konvensi semacam itu jarang dipatuhi. Kemudian kurangnya minat literasi dalam membaca buku ataupun e-book sehingga tidak pernah memfokuskan penggunaan huruf kapital dan tanda baca.
Kesimpulan
Berdasarkan temuan diskusi masalah di atas, dapat dikonklusikan bahwa siswa kelas VII SMP Negeri 50 Batam memliki pemahaman yang kurang dalam menggunakan huruf kapital dan tanda baca dengan tepat. Ketika datang ke penggunaan huruf kapital, kesalahan paling sering terjadi pada nama tempat dan awal setiap kalimat. Ketika datang ke penggunaan tanda baca, kesalahan paling sering terjadi pada titik dan koma. Kesalahan-kesalahan tersebut memiliki faktor penghambat utama, yaitu kurangnya lingkungan belajar.
Bibliografi
Bloom, N., & Reenen, J. Van. (2013). Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca Pada Karangan Siswa Kelas V SDN Sidareja 01 Tahun Ajaran 2021/2022. NBER Working Papers, 11(1), 89. http://www.nber.org/papers/w16019
Khasanah, R. U., Wiarsih, C., & Ernawati, A. (2021). Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital Pada Karangan Narasi Menggunakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (Puebi). Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS, 9(1), 310. https://doi.org/10.36841/pgsdunars.v9i1.1126
Rusandi, & Muhammad Rusli. (2021). Merancang Penelitian Kualitatif Dasar/Deskriptif dan Studi Kasus. Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 2(1), 48–60. https://doi.org/10.55623/au.v2i1.18
Tanjung, R., & Arifudin, O. (2023). Pendampingan Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Dalam Menulis Jurnal Ilmiah. Jurnal Karya Inovasi Pengabdian Masyarakat (JKIPM), 1(1), 42–52.