Strategi Diplomasi Budaya melalui Lomba Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Penutur Asing
Mataram, 22 September 2025—Sebagai bentuk upaya dalam program fasilitasi ke-BIPA-an yang bertujuan untuk mendukung proses pemerolehan bahasa Indonesia secara aktif, kreatif, dan komunikatif bagi para pemelajar BIPA, Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan kegiatan Program Penyegaran BIPA: Lomba Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Penutur Asing Tahun 2025. Program BIPA menjadi salah satu sarana strategis diplomasi budaya Indonesia yang menjangkau pemelajar dari berbagai negara dan latar belakang. Oleh karena itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menyampaikan semangat dan komitmen Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam mengembangkan dan mempromosikan bahasa Indonesia di kancah internasional dan mempererat hubungan melalui program kebahasaan dan kesastraan.
Lomba terdiri atas empat jenis mata lomba, yaitu Berpidato, Berpuisi, Bercerita, dan Bernyanyi. Lomba diikuti oleh sekitar 50 peserta yang terdiri atas pemelajar dan pengajar BIPA dari beberapa kabupaten/kota yang ada di Nusa Tenggara Barat. Lomba Berpuisi, Bercerita, dan Berpidato diikuti oleh pemelajar BIPA kelas 1—9 dan Lomba Bernyanyi diikuti oleh pemelajar BIPA tingkat umum. Para peserta lomba turut didampingi oleh pengajar BIPA yang berasal dari lembaga masing-masing.
Dalam lomba ini, Kepala Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dwi Pratiwi bertindak sebagai dewan juri bersama Ilda Karwayu, Karin Selma Al Kautsar, dan Baiq Sapita Melati. Masing-masing lomba memiliki enam pemenang, yaitu Pemenang I, Pemenang II, Pemenang III, Pemenang Harapan I, Pemenang Harapan II, dan Pemenang Harapan III. Para peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti setiap rangkaian lomba.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Pusat Pemberdayaan Bahasa dan Sastra, Iwa Lukmana. Dalam sambutannya, Iwa Lukmana mengapresiasi dan mengucapkan rasa terima kasih kepada para pemelajar, pengajar, dan pegiat BIPA atas usaha dan keterlibatan dalam proses penginternasionalan bahasa Indonesia. Dalam kesempatan yang sama, Dwi Pratiwi juga memberikan sambutan. “Kegiatan ini merupakan apresiasi kepada para pemelajar BIPA yang ada di Nusa Tenggara Barat untuk lebih meningkatkan kompetensi dan pemahamannya terkait dengan bahasa dan sastra Indonesia,” ujarnya.
Lomba ini mengajak para peserta untuk tidak hanya mempraktikkan kemampuan berbahasa Indonesia secara lisan, tetapi juga mengenal lebih dalam nilai-nilai budaya, sastra, dan kekayaan ekspresi bahasa Indonesia. Setiap lomba dirancang untuk menggali kreativitas, keberanian, dan penguasaan bahasa peserta sesuai dengan level kemahiran masing-masing. Diharapkan melalui lomba berbahasa Indonesia ini, kemampuan berbahasa Indonesia para pemelajar BIPA dapat meningkat disertai dengan kecintaan dan pemahaman mendalam terhadap budaya dan kearifan lokal Indonesia khususnya Nusa Tenggara Barat.