Lembaga di Kota Mataram Tunjukkan Antusiasme dalam Pendampingan Penggunaan Bahasa Negara

Mataram, 23 September 2025—Setelah pembinaan penggunaan bahasa negara di ruang publik dan tata naskah dinasi dilakukan kepada 25 lembaga di Kota Mataram pada 31 Juli 2025, pendampingan yang lebih intens bagi tiap-tiap lembaga dilakukan. Pendampingan ini dijadwalkan terlaksana selama tiga hari ke depan, yakni 23—25 September 2025.

Pembinaan terutama dilakukan kepada lembaga yang masih belum menunjukkan perubahan yang signifikan. Di hari pertama, pembinaan menyasar tujuh lembaga, yaitu Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat, Badan Keuangan Daerah Kota Mataram, UPTD Islamic Center, Diskominfotik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dinas PUPR Kota Mataram, Yayasan Sekolah Abata, dan Sekolah Nusa Alam. Pendampingan difokuskan pada penjesan lebih detail dalam tata naskah dinas. “Perubahan yang paling sederhana ada pada perubahan tata naskah dinas. Namun, perubahan akan sangat signifikan bila dilakukan secara personal, yaitu dengan menengok langsung keadaan surat di tiap-tiap lembaga,” tegas Toni, anggota Tim Kerja Pembinaan saat melaksanakan pendampingan.

Sambutan yang sangat baik diberikan oleh seluruh lembaga terbina. Di Sekolah Nusa Alam dan Yayasan Sekolah Abata, perubahan bahkan telah dilakukan. Perubahan mencakup pemasangan papan informasi dan petunjuk jalan di instansi masing-masing. “Kami memang sekolah interkultural yang menerima banyak siswa ekspatriat, tetapi kami menyadari kami perlu membumikan bahasa negara kita,” tutur Erma, Kepala Sekolah Nusa Alam saat mendapat tanggapan baik dari Tim Pembinaan atas perubahan yang telah dilakukan. Ia mengakui kebijakan penggunaan bahasa negara ini cukup sulit diterapkan di lembaganya karena komunikasi sehari-hari siswa menggunakan bahasa Inggris, tetapi ia berkomitmen untuk menerapkan Trigatra Bangun Bahasa semampunya selama ia menjabat. 

Di lembaga pemerintah Kota Mataram dan Provinsi NTB, antusiasme tidak kalah meriah. Nuri, bagian persuratan di Bappeda Provinsi NTB menyimak dengan baik arahan yang diberikan Tim Pembinaan dalam penulisan tata naskah dinas. Begitu pula Zakarian, Kasubbag di PUPR Kota Mataram berharap pendampingan yang lebih intens dengan dihadiri lebih banyak pegawai pembuat surat ia harap dapat diakomodasi oleh Balai Bahasa Provinsi NTB.

Dalam dua hari ke depan, pendampingan masih akan terus dilakukan dengan menyasar 18 lembaga lainnya. Salah satu lembaga yang dibina, yakni Sekolah 3 Bahasa Budi Luhur bahkan telah mengundang Balai Bahasa Provinsi NTB untuk menyuluh penulisan tata naskah dinas kepada 17 orang guru dan staf pada 24 September 2025 mendatang.