Balai Bahasa Provinsi NTB Dorong Pemanfaatan Buku Anak Bermutu Melalui Uji Keterbacaan di Kabupaten Sumbawa Barat
Taliwang, 25 September 2025--Dalam rangka penjaminan mutu buku cerita anak hasil terjemahan dan penyediaan bahan literasi bermutu, Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan Uji Keterbacaan Buku Cerita Cerita Anak Hasil Terjemahan di Kabupaten Sumbawa Barat. Uji keterbacaan dilaksanakan di SDN 10 Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Kegiatan dilaksanakan dengan mengundang 5 guru pendamping dan 30 siswa dari kelas IV, V, dan VI yang berasal dari SDN 10 Taliwang.
Kepala SDN 10 Taliwang menyatakan bahwa pemajuan literasi, utamanya bidang bahasa daerah memang harus terus digalakkan oleh berbagai pihak, mulai dari hulu hingga hilir. "SDN 10 Taliwang telah mempunyai fasilitas perpustakaan yang dapat dimanfaatkan sebagai penunjang kecakapan literasi. Namun, dalam pelaksanaannya, kami belum mempunyai metode yang tepat untuk meningkatkan literasi siswa," ungkapnya. Ia juga menyatakan rasa terima kasih karena Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat berkunjung di SDN 10 Taliwang dan harapannya, SDN 10 Taliwang juga menjadi salah satu prioritas dalam program bantuan buku dari pemerintah.
Dwi Pratiwi, Kepala Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat menyampaikan salah satu tujuan dari uji keterbacaan ini adalah menilai kelayakan buku cerita anak yang akan diterbitkan oleh Kemendikdasmen melalui Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Menanggapi hal terkait metode literasi yang telah disampaikan oleh Kepala SDN 10 Taliwang, Dwi Pratiwi juga menyampaikan metode yang tepat untuk hal tersebut.
"Setelah terbit, buku-buku ini juga akan disebarkan ke sekolah-sekolah agar dapat dimanfaatkan. Pemanfaatannya bisa dilakukan dengan metode mengulas buku yang melibatkan siswa, sekolah, dan orang tua, seperti yang sudah kami lakukan di beberapa sekolah di Pulau Lombok," ujarnya
Kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan uji keterbacaan. Peserta diminta untuk membaca secara cermat buku yang telah dibagikan. Setelah itu, peserta diminta mengisi kuesioner yang telah disediakan untuk menilai keterbacaan buku cerita anak mulai dari aspek kebahasaan, tema cerita, hingga ilustrasi atau gambar yang ada di dalam buku cerita tersebut. Adapun buku cerita anak yang diuji keterbacaannya sebanyak 7 judul berbahasa Samawa-Indonesia dari 71 judul yang telah disusun pada tahun 2025. Pada akhir kegiatan, Tim Penerjemahan Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang diwakili oleh Safoan Abdul Hamid, menjelaskan laman Penjaring Kemendikdasmen, laman yang berisi buku cerita anak hasil penerjemahan yang telah diterbitkan oleh Kemendikdasmen.