Kunjungan Edukasi MI Yusuf Abdussatar Kediri: Upaya Layanan Pembinaan Bahasa dan Sastra untuk Sekolah

Mataram, 9 Oktober 2025--Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat menerima kunjungan edukasi dari MI Yusuf Abdussatar Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari layanan pembinaan bahasa dan sastra yang giat dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sebagai Unit Pelaksana Teknis, Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat secara aktif melakukan pembinaan dalam berbagai jenis kegiatan, salah satunya layanan kunjungan sekolah.

Pada kegiatan ini, Kepala Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, diwakili oleh Kepala Subbagian Umum, Diah Rachma Yudita. Ia menyampaikan terima kasih atas kehadiran perwakilan guru dan siswa untuk belajar mengenai bahasa dan sastra Indonesia dan daerah. Ia berharap bahwa siswa dapat menikmati pembelajaran yang menyenangkan di Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. "Adik-Adik, jangan ragu untuk bertanya kepada Bapak dan Ibu dari Balai Bahasa Provinsi NTB. Kami berharap pertemuan ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat untuk semuanya," imbuh Diah Rachma Yudita saat membuka kegiatan secara resmi di Aula Cilinaya.

Sebanyak 87 siswa kelas V MI dan 10 orang guru hadir pada kunjungan ini. Perwakilan guru pendamping MI Yusuf Abdussatar Kediri, Muhammad Rubai, menuturkan bahwa pimpinan sekolah sangat mendukung kegiatan ini. "Kami menyadari kurangnya atau lemahnya kompetensi kebahasaan kami sehingga kami merasa sangat perlu belajar bahasa di Balai Bahasa Provinsi NTB," tuturnya. Ia juga mengutarakan keinginan yang mendalam agar para guru dapat meningkatkan kompetensi kebahasaannya, terutama dalam penggunaan bahasa Indonesia. Untuk itu, pihak sekolah membutuhkan fasilitasi peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia yang baik sebagai bekal pembelajaran untuk siswa.

Pemberian materi disampaikan oleh Kasman (Widyabasa Ahli Muda), Nurcholis Muslim (Widyabasa Ahli Muda), dan I Nyoman Cahyasabudhi Santosa (Penerjemah Ahli Muda). Kasman memberikan materi terkait pengenalan teks dalam bahasa Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa penting bagi siswa untuk memahami jenis dan unsur dalam penyusunan teks sehingga ke depannya siswa akan memahami penyusunan berbagai produk tulisan bahasa Indonesia. Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh Nurcholis untuk memperkenalkan literasi bagi siswa sekolah dasar. Guru pendamping juga mendapatkan pengetahuan terkait bahan bacaan literasi yang bisa diajarkan ke siswa. 

Melalui program inovasi Benar-Benar Membaca dan Membaca Benar-Benar, Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat berupaya menghadirkan inovasi literasi bagi siswa sekolah. Tentunya, dalam pelaksanaannya harus berkolaborasi dengan pihak sekolah. Dengan adanya layanan kunjungan ini, dapat menjadi salah satu jembatan untuk terus mendiseminasikan informasi kebahasaan dan kesastraan bagi siswa dan guru sekolah.