Perluas Manfaat Bahan Bacaan Literasi: Balai Bahasa Provinsi NTB Gelar Diseminasi Buku Cerita Anak Dwibahasa Sasambo-Indonesia
Mataram, 23 Oktober 2025—Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar kegiatan Diseminasi Buku Cerita Anak Dwibahasa (Sasambo-Indonesia) sebagai upaya memperluas pemanfaatan bahan bacaan literasi anak yang mengangkat kekayaan bahasa daerah. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan bidang pendidikan dan kebahasaan di NTB. Hadir sebagai narasumber utama, yaitu Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB dan Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB. Kedua narasumber menekankan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan instansi kebahasaan dalam memperkuat budaya literasi berbasis bahasa daerah.
Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB, Dwi Pratiwi mengungkapkan bahwa penerbitan Buku Cerita Anak Dwibahasa ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen Balai Bahasa Provinsi NTB dalam menghidupkan kembali bahasa daerah di ranah pendidikan dasar. “Kami ingin agar anak-anak di NTB tidak hanya bisa membaca, tetapi juga bangga menggunakan bahasa daerahnya. Melalui buku-buku ini, kami berusaha menanamkan rasa cinta bahasa dan budaya sejak dini,” ungkapnya saat memaparkan kebijakan teknis program ini di Hotel Lombok Raya (23/10).
Sebanyak 61 peserta yang terdiri atas perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dinas Pendidikan Kota Mataram, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram, perwakilan guru sekolah dasar penerima bantuan buku, penyunting internal dan eksternal, ilustrator, Duta Bahasa Provinsi NTB, serta mahasiswa magang dari Universitas Teknologi Sumbawa mengikuti kegiatan ini.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan penyerahan simbolis Buku Cerita Anak Dwibahasa kepada perwakilan OPD yang hadir. Adapun tujuh sekolah penerima bantuan buku akan menerima buku secara resmi pada acara Bulan Bahasa dan Sastra, 30 Oktober 2025 mendatang. Sebagai pengganti, sekolah-sekolah tersebut menerima Kamus Bahasa Daerah.
Sebagai penguatan konteks literasi daerah, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, Ashari, dalam paparannya menjelaskan bahwa tingkat Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) NTB saat ini berada pada angka 60,42, dan Tingkat Kegemaran Membaca (TKM) di angka 65,67, masing-masing menempati peringkat ke-34 dan ke-29 nasional. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor antara lembaga pendidikan, perpustakaan, dan komunitas literasi merupakan strategi penting untuk mewujudkan visi “NTB Membaca, NTB Mendunia”, serta membangun masyarakat yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing melalui budaya literasi.
Usai sesi materi, peserta melakukan penyuntingan dan penyelarasan akhir terhadap naskah buku dari segi bahasa dan tata letak. Tahapan ini menjadi bagian penting sebelum buku diajukan ke Pusat Perbukuan untuk penilaian lebih lanjut.
Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kerja sama antarinstansi dalam pengembangan literasi daerah sekaligus melahirkan bahan bacaan bermutu bagi anak-anak di Nusa Tenggara Barat. Balai Bahasa Provinsi NTB berkomitmen terus mendukung pengembangan bahan bacaan anak berbasis bahasa daerah sebagai bagian dari upaya pelestarian bahasa dan budaya lokal di Nusa Tenggara Barat.