Program Mandalika Bumi: Inovasi Handy Words dari Balai Bahasa Provinsi NTB untuk Penutur Asing
Mataram, 5 November 2025--Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan Program Penyegaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing tahun 2025 berupa implementasi inovasi Mandalika Bumi/handy words yang bertujuan untuk menyebarluaskan bahasa Indonesia kepada para wisatawan asing.
Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu Mandalika Intercultural School dan Anak Alam Intercultural School. Kepala Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dwi Pratiwi memaparkan tentang empat program prioritas yang dilakukan oleh Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dwi Pratiwi menyampaikan seluruh program prioritas saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain.
Pada program prioritas peningkatan kecakapan literasi yang menyasar sekolah-sekolah, Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat telah menyusun buku bacaan cerita anak dalam tiga bahasa daerah di NTB dan dalam bahasa Indonesia. Seluruh buku anak telah disalurkan ke sekolah-sekolah yang menjadi prioritas dalam peningkatan kecakapan literasi.
Program prioritas selanjutnya, yaitu pemartabatan bahasa Indonesia. Program ini mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik dan naskah dinas yang digunakan oleh lembaga pemerintah. “Kami mengharapkan sekolah seperti Mandalika Intercultural School dan Anak Alam Intercultural School dapat mendukung kebijakan pemerintah dalam hal pemartabatan bahasa Indonesia. Kami tidak melarang penggunaan bahasa asing, tetapi bagaimana kita juga harus memartabatkan bahasa Indonesia di negeri sendiri,” ujar Dwi Pratiwi menjelaskan.
Program selanjutnya adalah revitalisasi bahasa daerah. Pada program ini yang menjadi prioritas adalah penggunaan dan pelestarian bahasa daerah sebagai bahasa yang diajarkan di lingkungan pendidikan. Program terakhir, yaitu penginternasionalan bahasa Indonesia. Program ini menyasar para penutur asing yang ada di NTB. Untuk melaksanakan program ini, Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan inovasi Mandalika-Bumi. Melalui Mandalika-Bumi ini kami telah membuat handy words yang bisa digunakan di beberapa tempat wisata. “Kami juga ingin mendapat masukan terkait materi handy words dalam bentuk stiker dan brosur yang telah kami cetak ini. Kami berharap masukan dan arahan untuk inovasi kami ini,” ujar Dwi Pratiwi mengakhiri penjelasannya.
Ketua Tim Kerja Pengembangan Bahasa dan Sastra, Zamzam Hariro mengungkapkan inovasi yang dibuat ini dapat membantu para pelaku wisata yang berada di daerah-daerah wisata di NTB. “Inovasi ini kami buat setelah kami mengadakan survei kebutuhan seperti apa yang dapat kami berikan pada para pelaku wisata yang ada di NTB. Meskipun sederhana, kami berharap inovasi ini dapat membantu,” ujar Zamzam Hariro.
Kegiatan Program Penyegaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing tahun 2025 berupa implementasi inovasi Mandalika-Bumi dalam bentuk materi handy words ini disambut baik oleh Herman Habibi selaku Kepala SD Mandalika Intercultural School dan Baiq Dewi, salah seorang pengajar di Anak Alam Intercultural School. Keduanya menyampaikan bahwa para orang tua siswa juga ingin agar anak-anak mereka dapat diajarkan bahasa Indonesia dan bahasa daerah meskipun hanya dalam bentuk yang sederhana. “Banyak orang tua siswa antusias untuk belajar bahasa Indonesia dan bahasa daerah karena kepentingan mereka dalam menjalankan bisnis yang mereka lakukan di wilayah NTB. Inovasi ini sangat membantu juga untuk siswa-siswa kami saat proses pembelajaran nanti,” ujar Herman Habibi. Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan buku bacaan anak dan buku inovasi Benar-Benar Membaca dan Membaca Benar-Benar (BBM-MBB) terbitan Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat kepada kedua sekolah.