Diseminasi Kebermanfaatan Inovasi: Pengembangan Mandalika-Bumi untuk Inovasi Berdampak
Lombok Timur, 10 November 2025--Untuk memastikan pengembangan inovasi, Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Tim Inovasi Mandalika-Bumi menyasar Desa Wisata Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Sasaran ini merupakan bagian dari pengembangan kebermanfaatan inovasi Mandalika-Bumi yang telah dilaksanakan pada bulan Juli 2025 lalu.
Tim yang diketuai oleh Agen Perubahan Inovasi Mandalika-Bumi, Zamzam Hariro berkesempatan mengunjungi tiga titik lokasi di Desa Sembalun Lawang. Sasaran pertama, tim melakukan kunjungan ke Kantor Desa Sembalun Lawang. Tim diterima langsung oleh Sekretaris Desa, Nopa. Pada pertemuan ini, Zamzam menuturkan bahwa Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat berupaya untuk memberikan manfaat serta kontribusi terhadap pengembangan daerah wisata, khususnya di bidang bahasa."Kami telah menyasar Desa Wisata Sembalun dan konsisten melaksanakan kegiatan Mandalika-Bumi sejak tahun 2023. Kegiatan hari ini merupakan bagian dari tindak lanjut pengembangan yang telah kami lakukan sebelumnya," ungkap Zamzam Hariro saat menyampaikan tujuan kunjungan.
Menanggapi hal tersebut, Nopa selaku sekretaris desa menyampaikan antusiasme atas program positif ini. Sebagai salah satu pelaku wisata, ia menegaskan pentingnya peran Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam pengembangan bahasa di wilayah wisata. "Saya juga salah satu pelaku wisata yang mengembangkan Desa Sembalun Lawang. Saya mengapresiasi program ini. Saya berharap bahwa ke depan pengembangan ini dapat membantu wisata kami. Di satu sisi, saya melihat teman-teman juga kekurangan wadah dalam belajar sehingga dengan adanya inovasi ini dapat membantu kami," ujar Nopa.
Selanjutnya, tim menyasar pengelola Bukit Selong Sembalun, Amaq Hardi. Kunjungan ini bagian dari sasaran pengembangan Mandalika-Bumi pada bulan Juli. Tim membagikan dan memasang produk inovasi berupa spanduk dan stiker handy words. Harapannya, melalui pengembangan produk inovasi ini akan mendorong pengenalan dan penggunaan bahasa Indonesia bagi wisatawan asing yang berkunjung ke tempat wisata.
Tim juga berkesempatan mengunjungi Desa Adat Sembalun. Tim bertemu dengan pengelola, yaitu Hamid. Pada pertemuan ini, banyak hal yang dibahas melalui diskusi ringan. Tim juga meninjau lokasi wisata untuk memastikan hal-hal yang dapat dikembangkan bersama. Hamid menuturkan bahwa pengelola wisata berupaya menyiapkan kain khusus untuk para pengunjung. Kain tersebut dimaksudkan untuk menjaga kelestarian budaya melalui nilai-nilai kesopanan berpakaian. Pengajaran adat permisi dalam masyarakat Sasak juga perlu diperkenalkan dan diterapkan saat kunjungan wisatawan. Bahkan, Hamid, yang merupakan pegiat wisata Desa Sembalun Lawang, juga mengutarakan gagasan rencana kerja kegiatan budaya di tahun 2026. Rencana ini akan bekerja sama dengan pemerintah desa, dinas pendidikan, dan lembaga swasta untuk mengadakan giat budaya setiap akhir pekan di Desa Sembalun. "Kami berharap melalui kolaborasi akan terlaksana kegiatan-kegiatan budaya yang menunjang minat wisatawan pada akhir pekan, misalnya pertunjukan Cupak Gurantang dan peresean. Jadi, wisatawan yang menginap di akhir pekan dapat menonton pentas budaya pada malam hari," jelas Hamid.
Berbagai ide menarik tersebut tentu mendapat dukungan dari Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Melalui program inovasi ini, banyak hal yang dapat dikolaborasikan bersama. Tim melanjutkan kunjungan ke Kantor Taman Nasional Gunung Rinjani Sembalun. Tim melakukan diskusi singkat dengan salah seorang pegawai. Spanduk dan stiker bertuliskan kata-kata umum akan dipajang di beberapa titik lokasi kantor sebagai bentuk dukungan dan upaya promosi bahasa Indonesia kepada kalangan wisatawan, terutama wisatawan asing. Seluruh upaya ini merupakan bagian dari komitmen untuk melaksanakan inovasi berdampak melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.