Diseminasi Buku Cerita Mandalika-Dewisali di SDN Tapon: Perluasan Kolaborasi Inovasi BBMBB
Lombok Tengah, 18 November 2025—Program Mandalika-Desa Wisata Literasi (Dewisali) yang dicanangkan pada 2023 memasuki babak baru. Bertempat di SDN Tapon, Bilebante, Lombok Tengah, tim inovasi Mandalika-Dewisali bersama Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB melakukan diseminasi buku hasil Mandalika-Dewisali di Desa Wisata Hijau Bilebante sekaligus penerapan program Benar-Benar Membaca, Membaca Benar-Benar (BBMBB).
Kegiatan ini diikuti oleh 25 siswa kelas III dan V serta 5 guru pendamping. Adapun tujuan kegiatan ini yang pertama dalah mendiseminasikan buku cerita dan kearifan lokal yang terkandung di dalamnya. Ternyata, tidak ada satu pun siswa yang mengetahui tentang Durian Purba dan Sumur Nyangget, dua kearifan lokal yang diangkat menjadi cerita, padahal masih satu desa dan hanya berbeda dusun.
Hal tersebut memantik keprihatinan. Guru SDN Tapon dan generasi sebelumnya mengetahui betul cerita Durian Purba dan Sumur Nyangget. Tentu dengan melihat kenyataan seperti itu, diseminasi buku hasil Mandalika-Dewisali ke siswa atau generasi muda di lingkungan sekitar menjadi langkah jitu untuk menjaga kearifan lokal dan ke depannya agar bisa dimanfaatkan sebagai penunjang wisata.
Tujuan kedua adalah untuk mendorong minat baca dan mengukur kemampuan baca siswa melalui program BBMBB. Siswa diminta untuk membaca buku hasil Mandalika-Dewisali. Kemudian, tim inovasi bersama guru dari SDN Tapon bersama-sama mengevaluasi hasil baca siswa dengan buku panduan BBMBB.
Di sela-sela kegiatan, Dwi Pratiwi menekankan pentingnya literasi. “Literasi tidak hanya sekadar membaca buku. Sebagai contoh, saat kita berjalan di lorong kelas dan melihat ada sampah berserakan, kita mengambilnya lalu membuangnya ke tempat sampah. Jadi, litersi juga termasuk membaca dan memahami kondisi lingkungan sekitar,” pesannya.
Ia pun juga menekankan pentingnya anak-anak di Desa Bilebante untuk membaca buku mengenai Durian Purba dan Sumur Nyangget, “Dengan membacanya, Adik-Adik bisa mengenali dan memahami keunikan tempat tinggal Adik-Adik. Jadi, ke depannya, jika ada turis berkunjung, Adik-Adik dapat bercerita tentang keunikan Desa Bilebante.” imbuhnya.